Rahasia Bahagia

Bagi Anda Pencari Kebahagiaan Sejati

Ketika Affair Terjadi

Posted by Siel pada 16 Agustus 2009

Ketika Affair Terjadi

Setiap orang yang akan atau telah menikah tentu mendambakan kehidupan perkawinan yang harmonis, dan setia seumur hidup dengan pasangan. Namun mengapa affair bisa terjadi walau pernikahan terasa baik-baik saja?

Terjadinya affair seringkali tak terkirakan sebelumnya. Terasa seperti mengalir, dan tanpa disadari sudah menjerat demikian dalam . . Kehidupan perkawinan pun berubah menjadi tak seindah dan seromantis harapan semula . Affair bisa terjadi pada siapa saja . Tidak hanya pada orang-orang yang kita anggap menjalani kehidupan dengan seenaknya, namn juga pada mereka yang kita pandang telah menjalani hidupnya dengan baik .Affair tidak hanya dilakoni oleh pria saja, melainkan juga oleh wanita di segala lapisan dan golongan, bahkan tanpa memandang usia . Affair bisa saja terjadi pada pasangan berusia muda, atau pun yang sudah berusia lanjut. Pada dasarnya tidak ada orang yang kebal terhadap perselingkuhan dimana saja dan kapan saja. Ketika seseorang memutuskan untuk mengambil tindakan yang lebih jauh dari sekedar memendam perasaan tertarik, pada saat itulah bibit-bibit affair mulai bersemai.
Ada banyak alasan mengapa sesorang memutuskan untuk menikah. Misalnya karena kebutuhan finansial, seksual, status, emosional, dan sebagainya. Maka ketika kebutuhan-kebutuhan tersebut sudah terpenuhi, ada kemungkinan akan tumbuh keinginan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.

Mengapa mereka yang sudah memiliki pasangan melakukan hubungan dengan orang lain? Karena ada kebutuhan lain yang tidak ia peroleh dari pasangannya. Sehingga ketika ada ‘celah’, mereka akan berkata “ini hak gue”. Apalagi dengan kemajuan teknologi pada zaman sekarang ini, seperti handphone, email, dan lain-lain yang memungkinkan seseorang untuk melakukan komunikasi langsung tanpa diketahui oleh orang lain.

Walaupun tidak bisa dipersentasikan, Kasandra mengatakan bahwa affair biasanya terjadi pada pegawai kantoran .Hal itu dimungkinkan karena frekuensi bertemu di kantor cukup sering, apalagi penampilan di kantor yang cenderung rapi dan wangi, sehingga gampang membuat orang lain tertarik.

Mengapa Affair Bisa Terjadi?
Kadangkala orang yang pasangannya melakukan affair dihinggapi perasaan bahwa ada yang kurang atau salah dalam dirinya.Padahal, apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pihak yang setia bukanlah penyebab timbulnya affair. Tentu saja tetap ada kemungkinan bahwa pihak yang setia telah melakukan kesalahan, karena pada dasarnya tidak ada orang yang sempurna. Mungkin ada masalah, namun pasangan mereka memilih jalan yang kurang konstruktif (selingkuh) untuk memecahkan masalah. Jadi penyebabnya adalah ketidakpuasan akan pasangannya, tuntutan dari ia maupun pasangannya yang berlebihan. Tapi ada juga yang pada dasarnya selalu merasa cukup dengan satu pasangan. Semua itu bisa terjadi pada siapa saja. Tidak ada yang salah pada diri mereka yang setia.

Mencari sebuah hubungan emosi merupakan faktor yang sering memicu affair. Seseorang mungkin merasa puas dengan pernikahan, namun karena banyak menghabiskan waktu di kantor dengan rekan kerjanya yang berlawan jenis, ia terdorong untuk melakukan affair. Awalnya mungkin hanya perhatian, saling menggoda, sampai saling tertarik. Tapi apabila ada komitmen dari kedua pihak untuk saling mengintrospeksi tentang peran masing-masing dalam keluarga, akan mencegah terjadinya perselingkuhan.

Namun disisi lain ada dua faktor yang menyebabkan seseorang melakukan affair. Pertama adalah faktor internal seperti: ingin tahu, bosan, kebutuhan untuk membuktikan diri, ingin mendapatkan sesuatu yang lain, atau jatuh cinta pada orang lain. Faktor internal juga bisa disebabkan karena kekaguman terhadap orang yang memiliki ‘power’, kebutuhan akan tantangan, mendapatkan kelegaan karena disakiti atau dendam kepada pasangannya, dan sebagainya.

Faktor kedua adalah pengaruh eksternal. Peluang affair akan semakin terbuka, bila ada kesempatan untuk saling tertarik. Biasanya orang itu sering mendatangi tempat-tempat hiburan yang memungkinkan pertemuan dengan orang-orang baru secara bebas, memiliki kelompok teman yang berpengalaman berselingkuh, dan nilai-nilai moral seksual yang cenderung bebas, serta sering bepergian meninggalkan pasangannya dalam waktu yang relatif lama.

Banyaknya tayangan media – film, soap opera, novel dan sebagainya – mengenai perselingkungan juga dapat membuat orang menjadi ‘terbiasa’ atau membangkitkan rasa ingin tahu untuk mengalaminya. Alasan orang untuk melakukan affair, biasanya bukan karena satu alasan, melainkan lebih dari satu alasan.

Keluar dari affair
Hanya satu kata bagi mereka yang ingin keluar dari affair. “Say stop or quit!”. Berusahalah memperbaiki hubungan dengan pasangan, dan bila perlu carilah pihak ketiga yang matang dan dewasa untuk menjadi penengah bila diperlukan. Fokuslah untuk mencari solusi dalam menghadapi tantangan, atau masalah-masalah yang ada. Akan menjadi rumit bila pelaku affair tetap menginginkan agar perselingkuhan berlanjut.

Kasandra mengatakan, yang perlu dilakukan oleh pelaku affair adalah resistensi diri dan strategi untuk menghindar. Pertama adalah niat. Jika ada gejala-gejala yang kurang baik kita harus menghindar dengan cepat dan berfikir akan keluarga. Tetapi pada saat menolak pun harus hati-hati karena bisa jadi pasangan selingkuh kita justru menjerumuskan diri kita. Selain itu, pasangan pun harus mendukung dan membantu untuk stay away from affair
Dari segi internal, perkuat iman dengan kegiatan yang dapat memperdalam ibadah. Pelajari dan kenali kebutuhan-kebutuhan psikologis diri sendiri, dan mengarahkannya dengan cara yang konstruktif. Mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri diperlukan untuk bisa mengenali dan menghindari situasi-situasi yang menggoda. Bila membutuhkan teman bicara, sebaiknya tidak dengan lawan jenis. Bila senang tipe perempuan yang ceria dan mungil, misalnya, sebaiknya hindari situasi yang mungkin dapat mendekatkan dirinya dengan teman atau kenalan dengan profil seperti itu.

Membangun Kembali Keluarga
Affair dapat terjadi pada hubungan yang telah terjalin kuat sekalipun, sehingga meninggalkan perasaan terkhianati, marah, dan bersalah yang mendalam. Menurut Association for Marriage and Family Theraphy, 25 persen pasangan menikah, sulit mengatasi masalah ini. Tetapi adanya dukungan keluarga, teman, psikolog, dan pengertian pasangan, akan memperbesar peluang untuk mengakhiri perselingkuhan, dan kembali membangun hubungan yang lebih kuat.

Meskipun sulit, pasang surut dalam memulai kembali hubungan setelah terjadinya affair adalah sangat wajar. Namun perlu disadari, bahwa dasar yang perlu dibangun pada setiap pasangan adalah kepercayaan. Kepercayaan dibentuk oleh kedua pihak dengan cara menjaga dan bertanggung- jawab dalam melaksanakan komitmen yang dibuat bersama. Pasangan suami istri perlu memperkuat aspek mental, rohani dan psikologis mereka. Godaan-godaan akan selalu ada karena kehidupan berkeluarga itu seperti perjalanan hidup yang senantiasa ada masa ups, dan downs.

Komitmen terhadap kejujuran sangatlah penting. Pasangan yang lebih terbuka dan dapat berkomunikasi dengan baik biasanya lebih kuat menghadapi masalah. Terbuka dan jujur pada pasangan, akan memperkuat hubungan emosi suami-istri dan menghindari kemungkinan sang pasangan berbuat “diam-diam”. Proses diskusi, akan menghilangkan keinginan sesorang untuk mengambil tindakan di luar sepengetahuan pasangannya.
Ia menambahkan, sepanjang tidak menginginkan perselingkuhan, maka lebih mudah bagi pasangan suami istri untuk menepis godaan yang datang. Mereka akan tetap fokus untuk menghadapi setiap tantangan dan kesulitan yang muncul dalam kehidupan. Orang yang memilih untuk selingkuh sebenarnya tidak menyelesaikan masalah lama mereka, tapi malah menambah ‘masalah baru’.

Perlu dipahami bahwa pelaku perselingkuhan telah menyakiti pasangan mereka, sehingga perlu sabar dan lapang dada terhadap reaksi pasangan. Pahami juga bahwa pasangan mereka juga membutuhkan waktu untuk menerima dan memaafkan. Katakan secara baik-baik kepada teman selingkuhnya, bahwa ingin menghentikan hubungan mereka.
Kalau pasangan selingkuhnya – saya sering memanggilnya ‘predator’ – cukup pengertian seharusnya tidak menjadi masalah. Tapi apabila terjadi kerumitan lebih lanjut, misalnya si ‘predator’ tidak mau melepaskan hubungannya, maka berbicaralah dengan asertif dan konsisten. Bila Anda merasa lemah sebaiknya hindari si ‘predator’ itu dan berbicaralah pada pasangan Anda untuk mendapat dukungan dan bantuan

Tips mencegah affair :
1. Terbuka

Kejujuran adalah kunci untuk menghindari affair. Saling terbukalah dengan pasangan dan selalu mendukung satu sama lain.

2.Kedekatan

Buat dan pelihara keintiman baik secara emosi dan seksual.

3.Smart

Jangan terjebak pada pernyataan bahwa manusia tidak luput dari godaan.

4.Waspada

Ketika mulai tertarik pada seseorang, segera ambil jarak sebelum muncul perasaan lebih dalam.

5.Jaga sikap

Kalau Anda merasa mudah membuat orang tergoda,ingatlah bila tidak ingin
terbakar, jangan main api.

6.Percaya

Kepercayaan dibentuk dengan bersikap setia kepada pihak lain. Hindari hal-hal yang membuat kita terpaksa membohongi pasangan.

7.Setia

Kesetiaan adalah cara terbaik untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan dalam suatu perkawinan. Jika merasa tidak puas atau menginginkan pasangan seksual lain, telitilah dari mana datangnya keinginan ini.

8.Hindari

Hindari kemungkinan dan kesempatan untuk bertemu pasangan selingkuh, atau pergi berduaan dengan lawan jenis yang bukan pasangan Anda.

9.Lupakan

Ganti nomer HP atau saluran kontak lainnya, bila perlu.

Diambil dari : Berbagai Sumber

3 Tanggapan to “Ketika Affair Terjadi”

  1. angeline said

    Slmt siang, saya senang sekali membaca artikel di atas, saya mengalami hal yang sama, suami berselingkuh…
    Yang menjadi rumit dalam hal ini, saya sdh memaafkan suami dan mau menerimanya kembali tapi dia tdk mau menghentikan perselingkuhannya, malahan dia mengatakan tdk tahu harus pilih yang mana, saya atau selingkuhannya.
    Kami sdh menikah lebih dari 10 thn dan mempunyai 3 anak…suami berselingkuh dgn teman kantor dan dia tidak mau menghentikan perselingkuhannya krn dia mengatakan sdh jatuh cinta dengan selingkuhannya ini tapi dia juga tidak mau melepas saya karena masih sayang dan cinta ke saya dan juga mengenai anak2.
    Jadi sampai saat saya mengetik komentar ini, situasi saya masih dalam penantian, suami mau memilih yang mana, tinggal dengan saya atau pergi dengan selingkuhannya.
    Dia sdh memikirkan alternatif2 untuk pilihannya, kalau pilih saya dia bilang, mungkin bisa lanjut beberapa tahun dan terulang lagi, kalau anak2 sdh besar mungkin tdk ada lagi yg bisa mengikat kita, sekalipun saya mengatakan untuk masa depan kita memang harus bekerja bersama, krn memang tdk gampang, tapi dia kelihatannya melihat lain.
    Dan dengan selingkuhannya dia bilang, akan terulang hal yg sama dengan saya, setelah berjalan bbrp tahun, dia juga akan bosan lagi dengan kerutinan dan akan kembali dengan situasi yang kami alami sekarang.
    Lebih jelasnya, suami saya tdk menyentuh sy bertahun2 sbg suami istri ,…dan dengan selingkuhannya mereka melakukan hubungan badan…dia mengatakan tidak ada nafsu lagi melihat saya (penampilan saya tdk berubah, bahkan dia bilang kamu cantik dan pasti banyak laki2 yang tertarik sama kamu) tapi saya tdk bisa melihat kamu lagi dgn nafsu….dia masih sering membelai, memeluk dgn sayang tapi tdk ada lagi relasi sexual lebih dari 2 tahun.
    Tolong pembaca yg mungkin mengalami hal yang hampir sama dengan saya…apa pendapat kalian….saya tetap bertahan mempertahankan pernikahan kami dan suami tetap belum tahu mau pilih yang mana….

    • Siel said

      hmmm……… bila dipehatikan ….. mungkin sebaiknya masing2 instropeksi ……….. apa sih yang membuat kalian setuju untuk menikah dulu……… cari waktu dan tempat yang nyaman dan santai untuk membicarakan hal ini……….. apa yang membuat sang suami cepat bosan…. sebab kebahagiaan RT itu harus diperjuangkan berdua…. seharusnya masing2 sudah bisa berpikir dewasa……. pikirkan…. apakah ini suatu bentuk keluarga yang baikkk……. mungkin saja ada faktor psikologis yang berpengaruh sehingga kejadian tersebut bisa terjadi berulang2……….. kata berpisah hanya bisa disampaikan bila sudah benar2 tidak ada titik temu untuk menyelesaikan masalah……….. hati2….. jangan sampai sikap yang tidak baik tersebut menjadi trauma pada anak2 anda………

  2. bule said

    harus tegas menyikapinya,sudah benar menawarkan pilih istri atau WIL,ternyata diambangkan suami.
    jika ibu punya kemandirian finansial,ya beranikan saja gugat cerai.
    jika ibu hidupnya tergantung pada suami,ini yang dipandang susah,namun yakinlah Allah itu meluaskan rizkiNya untuk ummatNya,apalagi yang sedang dizalimi.
    mengenai anak2,ini yang sering menjadi diberati menegakkan yang hak,padahal peganglah Qur’an,semua tuntunan tentang anak2 yang ortunya bercerai itu jelas,ada mantan istri/suami tapi tidak ada mantan anak,mantan kakek.
    artinya kewajiban suami menafkahi anaknya harus dipenuhi,juga mantan istrinya sebelum dinikahi laki2 lain.

Tinggalkan komentar